Pariyem, 53, asyik memukul lesung dengan penumbuk padi. Sekitar 15
menit, Pariyem dan para wanita dari Desa Kedawung, Kecamatan Jumapolo
melakukan seni kothekan atau bunyi-bunyian dengan lesung. Mereka mengiringi belasan wanita yang menyanyikan tembang-tembang Jawa.
Mereka
tengah mengikuti Festival Kesenian Jumapolo, Kamis (26/4/2012).
Festival itu diikuti 12 kelompok kesenian tradisional di wilayah
Kecamatan Jumapolo. Festival itu memperebutkan piala Bupati Karanganyar.
Namun
ibu-ibu di Desa Kedawung itu melakukan latihan secara rutin setiap
waktu, bukan jika hendak mengikuti lomba saja. Latihan dilakukan apabila
ada waktu luang yang biasanya dilakukan pada menjelang malam. Mereka
ingin menjaga tradisi budaya Jawa. “Latihannya memang tidak setiap hari,
hanya saat ada acara di kampung. Kesenian ini sudah turun temurun
dilakukan para ibu-ibu setelah pulang dari mengolah sawah,” terang
Pariyem.
Selama ini, yang aktif melakukan latihan hanya ibu-ibu.
Para remaja enggan menekuni kesenian tradisional tersebut. Sebab,
kesenian itu dianggap sudah kuno. “Para remaja tidak ada yang mau
menekuni kesenian ini karena dianggap tidak modern. Padahal, kesenian
ini semestinya dijaga oleh generasi muda karena tradisi budaya Jawa,”
ungkapnya.
Wakil Bupati Karanganyar, Paryono, menyatakan akan
menggelar festival kesenian di setiap kecamatan. Langkah ini dilakukan
untuk memunculkan potensi kebudayaan yang terpendam di setiap kecamatan.
Sebab, sebenarnya Kabupaten Karanganyar mempunyai potensi kebudayaan
yang cukup tinggi.
Tak hanya itu, kegiatan ini dilakukan untuk
menjaga tradisi kebudayaan di setiap kecamatan. Pihaknya akan menggali
potensi kesenian tradisional yang nantinya dapat dibina untuk mewakili
Kabupaten Karanganyar di pentas nasional. “Dengan festival kesenian
diharapkan dapat bermunculan potensi kesenian tradisional di
Karanganyar,” jelasnya.
Menurutnya, potensi kebudayaan di
Karanganyar tidak jauh berbeda dengan daerah lainnya. Kendalanya, selama
ini, belum pernah terungkap sehingga instansi terkait tidak
mengetahuinya. Pihaknya juga menyiapkan dana stimulan untuk
menyelanggarakan festival kesenian di setiap kecamatan.
Sumber : http://www.solopos.com
Selasa, 13 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar