Sifat cat minyak yang lama keringnya telah diketahui oleh para pelukis awal. Namun kesulitan dalam mendapatkan dan bekerja dengan cat minyak membuatnya jarang digunakan. Seiring dengan naiknya minat masyarakat terhadap Realisme, cat tempera yang cepat mengering menjadi tidak cocok.
Para seniman Flanders mencampur tempera dan cat minyak pada Abad ke-15, namun pada Abad ke-17, melukis murni dengan cat minyak menjadi lumrah. Karakteristik Campuran minyak membuat cat jenis ini memberi efek pantulan cahaya yang cemerlang. Selain itu cat cenderung menggumpal sehingga memberikan efek tekstur yang mengesankan bila diolah dengan baik. Membutuhkan waktu beberapa hari untuk membuat cat ini kering dengan sempurna. Selain itu bau yang dihasilkan tidak disukai sebagian orang. Dalam kurun waktu puluhan tahun, warna yang dihasilkan akan menjadi kekuningan.
Teknik Melukis dengan cat minyak dapat dibagi dua yaitu teknik basah dan teknik kering
1. Teknik basah : Melukis dengan mengencerkan cat minyak terlebih dahulu sebelum di poleskan pada permukaan kanvas. Teknik ini biasanya di pakai untuk melukis secara flat rata tanpa volume misalnya dekoratif, kartun, optic art.
Kelebihan : Pewarnaan pada media besar cepat selesai, warna terlihat cemerlang dan bersih, menghemat penggunaan cat minyak.
Kelemahan : Proses pengering lebih lama, sulit mendapatkan detail gambar
2. Teknik Kering : Melukis tanpa menggunakan minyak cat. Teknik ini sering di gunakan melukis dengan kesan keruangan seperti realisme dan naturalism.
Kelebihan : Mudah mendapatkan detail gambar, Cat lebih cepat kering.
Kelemahan : Mudah mendapatkan detail gambar, tingkat kesulitan lebih tinggi, penggunaan cat minyak lebih boros
Sumber : www.seni-rupa.com diakses hari Selasa tanggal 22 Juni 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar