Halaman

Selasa, 22 Juni 2010

Sejarah Seni

Kata "seni" adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata "SANI" yang kurang lebih artinya "Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa". Mungkin saya memaknainya dengan keberangkatan orang/ seniaman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilimu di eropa mengatakan "ART" (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan. Namun kita tidaka usah mempersoalkan makna ini, karena kenyataannya kalu kita memperdebatkan makna yang seperti ini akan semakain memperkeruh suasana kesenian, biarlah orang memilih yang mana terserah mereka.

Berdasarkan penelitian para ahli menyatakan seni/karya seni sudah ada + sejak 60.000 tahun yang lampau. Bukti ini terdapat pada dinding-dinding gua di Prancis Selatan. Buktinya berupa lukisan yang berupa torehan-torehan pada dinding dengan menggunakan warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba. Artefak/bukti ini mengingatkan kita pada lukisan moderen yang penuh ekspresi. Hal ini dapat kita lihat dari kebebaan mengubah bentuk. Satu hal yang membedakan antara karya seni manusia Purba dengan manusia Moderen adalah terletak pada tujuan penciptaannya. Kalau manusia purba membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya adalah semat-mata hanya untuk kepentingan Sosioreligi, atau manusia purba adalah figure yang masih terkungkung oleh kekuatan-kekuatan di sekitarnya. Sedangkan manusia moderen membuat karya seni/penanda kebudayaan pada massanya digunakan untuk kepuasan pribadinya dan menggambarkan kondisi lingkungannya "mungkin". Dengan kata lain manusia moderen adalah figure yang ingin menemukan hal-hal yang baru dan mempunyai cakrawala berfikir yang lebih luas. Semua bentuk kesenian paa jaman dahulu selalu ditandai dengan kesadaran magis; karena memang demikian awal kebudayaan manusia. Dari kehidupan yang sederhana yang memuja alam sampai pada kesadaran terhadap keberadaan alam

Pada awalnya seni diciptakan untuk kepentingan bersama/milik bersama.karya- karya seni yang ditinggalkan pada masa pra-sejarah digua-gua tidak pernah menunjukan identitas pembuatnya. Demikian pula peninggalan-peninggalan dari masa lalu seperti bangunan atau artefak di mesir kuno, Byzantium, Romawi, India, atau bahkan di Indonesia sendiri. Kalupun toh ada penjelasan tertentu pada artefak tersebut hanya penjelasan yang menyatakan benda/bangunan tersebut di buat untuk siapa". Ini pun hanya ada pada setelah jaman, katanya para ahli arkiologi sich saya sendiri tidak tahu pasti. Kita bisa menyimpulkan kesenian pada jaman sebelum moderen kesenian tidak beraspek individulistis.

Sejak kapan fungsi individulistis dari seni mulai tampak ?, katanya para sejarawan lagi, beliau-beliau mengatakan sejak seni memasuki jaman moderen. Kenapa ini bisa terjadi ? (ini kata saya sedikit mengutip kata-kata para ahli yang terdahulu). Karena mengikuti pola berfikir manusia yang maunya mencari kebaruan dan membuat perubahan (entah baik atau buruk).

Begini ceritanya :Dalam sejarah seni terjadi banyak pergeseran. Sejak renaisans atau bahkan sebelumnya , basis-basis ritual dan kultis dari karya seni mulai terancam akibat sekularisasi masyarakat. Situasi keterancaman itu mendorong seni akhirnya mulai mencari otonomi dan mulai bangkit pemujaan sekular atas keindahan itu sendiri. Dengan kata lain fungsi seni menjadi media ekspresi, dan setiap kegiatan bersenian adalah berupa kegiatan ekspresi kreatif, dan setiap karya seni merupakan bentuk yang baru, yang unik dan orisinil. Karena sifatnya yang bebas dan orisinal akhirnya posisi karya seni menjadi individualistis.

Seni pada perkembangannya di jaman moderen mengalami perubahan atau pembagian yakni seni murni atau seni terapan/ seni dan desain yang lebih jauh lagi seni dan desain oleh seorang tokoh pemikir kesenian yang oleh orang tuanya di beri nama Theodor Adorno di beri nama "Seni Tinggi" untuk Seni Murni dan "Seni Rendah" untuk Seni Terapan atau Desain. Karena menurutnya dalam seni tinggi seorang seniman tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal (kebutuhan pasar/bertujuan komersial) dalam menciptakan sebuah karya seni/murni ekspresi, sedangkan seni rupa rendah adalah seni yang dalam penciptaannya dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Adorno menganggap seni harus berbeda harus berbeda dengan benda lain (barang); ia harus mempunyai "sesuatu". Sesuatu itu tidak sekedar menjadi sebuah komoditas. Karena sebuah karya atau benda yang sebagai komoditas akan menghancurkan semangat sosial, pola produksi barang yang menjadi komoditas adalah pola yang ditentukan dari atas oleh seorang produsen.

Terakhir kita menuju pada jaman Post-moderen/Kontemporer. Di jaman Kontemporer ini bentuk kesenian lebih banyak perubahannya baik secara kebendaan atau kajian estetiknya, yang lebih dahsyat lagi landasan logikanya. Mungkin disini saya akan memberi sedikit ilustrasi :

Di era Kontemporer ini aturan-aturan yang telah ada seolah-olah dihancurkan, yang dulunya karya seni itu harus menyenangkan, sekarang malah bisa sebaliknya. Yang dulunya karya seni itu setidaknya masih mempertimabangkan etika sosial, etika agama atau etika-etika yang lain, namun sekarang mungkin kesemuanya itu bisa jadi hanya sebagai aturan usang. Radikal,.ya..???. itu hanya kelihatannya ????.

Kondisi ini terjadi karena seniman sudah pada titik jenuh dan marah "mungkin". Marah atau jenuh pada siapa :1. Pada lingkungannya atau pada sesutau yang telah ada2. Atau para seniman marah dan muak pada perlakuan pasar kapitalismeyang menurutnya terlalu radikal terhadap karya seni. Yang sedikit-sedikit karya seni itu dinilai dengan nominal. Padahal karya seni itu sebelum dinilai adalah "nol". Selebihnya adalah makna, ide, representasi, rekreasi, acuan etik, dokumentasi "politik" dan "sejarah", perlawanan, luka, kekecawaan, paradigma, atau sekedar main-main belaka, dll (ini katanya Adi Wicaksono yang sepertinya seorang kritikus seni yang dari Jogya itu..Lho..!!!!). 3. Atau para seniman marah pada kritikus yang dalam kritiknya memberikan pemaknaan yang terlalu sembrono sehingga esensi pesan dari karyanya menjadi tidak-karuan.

Di era kontemporer ini juga banyak lahir bentuk seni yang baru semisal: 1. Klik Art : yang dalam pembuatannya seseorang tidak harus membuatnya dengan Hand Made (melukisnya sendiri). Dalam Klik Art ini siapa saja bisa membuat lukisan dengan memanfaatkan gambar yang ada atau lukisan orang lain yang mungkin di rubah atau ditambahi bahkan dikurangi. Tapi perlu di ingat dalam klik art ini kamu harus bisa mengoperasikan komputer dan progaram- progaramnya yang di gunakan dalam kegiatan ini, misalnya: Corel Draw, Photosop, atau yang lainnya, begitu.2. Net Art : adalah bentuk seni yang mana dalam pamerannya dilakukan diruang maya (Internet), di net art ini kamu bisa mengubah gambarnya juga lho, atau mengurangi dan menambahi, atau mungkin kamu mangganti ini sial pembuatnya dengan namamu itu sah-sah saja tidak ada yang melarang kok. Namun perlu di ingat walaupun kamu merubah atau mengganti inisial pencipta pada karya net art ini sipembuat akan semakain bangga karena ia merasa menang dan puas karena karyanya ternyata interaktif dan lebih parah lagi kamu sudah masuk perangkap permainan sang pembuat. Satu lagi yang terkenal bukan kamu namun si pemilik situs dimana karya itu di muat,...tahu nggak ////// kapok kon salah' e dewe. Tapi asik kok coba saja. 3. Vidio Art/vidio instalasi : vidio art ini tidak beda dengan seni instalasi yang mana dalam aktulisasinya si seniman memanfatkan teknologi telvisi yang terkoneksi dengan vidio, atau komputer, jadi pesan yang ingin di sampaikan si kreator itu di serahkan pada seonggok mesin, tapi kadang si kreator juga menyertakan tubuhnya atau tubuh orang lain, yang sepertinya kita melihat itu mirip seni pertunjukan, namun ini bukan seni pertunjukan lho, karena masih ada unsure rupa-nya, namun juga bukan seni rupa lho karana dalam vidio art ini unsure gerak, bunyi, dan sastra juga di pakai. Dan banyak bentuk seni-seni yang lain saja sedikit lupa dan sudah capek menyebutkan satu-persatu, tapi mungkin dari kalian sudah ada yang tahu bahkan lebih tahu dari say,...he.he..he..e..ee..eeeh.ehhhh.. ehhhk..grokhg. !!!!!!!. huwek cuihhhhhhh. ( Sori ya sedikit agak kopros soale aku wis bosen ngetik)

Yang jelas pada jaman kontemporer ini sekat antara cabang-cabang seni berusaha dihilangkan atau bahkan sudah hancur, maksudnya sekat antara cabang seni itu adalah:...., yang dulunya ada seni rupa sendiri, lantas seni tari, seni musik, atau mungkin seni-seni yang bau itu Lho !! Yang ada adalah hanya kata dan bentuk kesenian yang mempunyai hasil atau artefak yang bisa dinikmati, diapresiasi, diinterprestasi, diperjual belikan atau kalau menurut kamu jelek bisa di caci maki..bebaslah yang penting tidak sampai menyinggung perasaan yang membuat, karena apa nanti kamu bisa-bisa di caci maki ganti, atau lebih parah kamu bisa di-kaplok.

Okey.. Itu cerita saya tentang pengertian seni secara umum beserta sejarahnya

Sumber : http://endonesa.net/ email : Sawir@endonesa.net

Tari Klasik Jawa Tengah

Tari sering disebut juga ”beksa”, kata “beksa” berarti “ambeg” dan “esa”, kata tersebut mempunyai maksud dan pengertian bahwa orang yang akan menari haruslah benar-benar menuju satu tujuan, yaitu menyatu jiwanya dengan pengungkapan wujud gerak yang luluh.
Seni tari adalah ungkapan yang disalurkan / diekspresikan melalui gerak-gerak organ tubuh yang ritmis, indah mengandung kesusilaan dan selaras dengan gending sebagai iringannya. Seni tari yang merupakan bagian budaya bangsa sebenarnya sudah ada sejak jaman primitif, Hindu sampai masuknya agama Islam dan kemudian berkembang. Bahkan tari tidak dapat dilepaskan dengan kepentingan upacara adat sebagai sarana persembahan. Tari mengalami kejayaan yang berangkat dari kerajaan Kediri, Singosari, Majapahit khususnya pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk.
Surakarta merupakan pusat seni tari. Sumber utamanya terdapat di Keraton Surakarta dan di Pura Mangkunegaran. Dari kedua tempat inilah kemudian meluas ke daerah Surakarta seluruhnya dan akhirnya meluas lagi hingga meliputi daerah Jawa Tengah, terus sampai jauh di luar Jawa Tengah. Seni tari yang berpusat di Kraton Surakarta itu sudah ada sejak berdirinya Kraton Surakarta dan telah mempunyai ahli-ahli yang dapat dipertanggungjawabkan. Tokoh-tokoh tersebut umumnya masih keluarga Sri Susuhunan atau kerabat kraton yang berkedudukan. Seni tari yang berpusat di Kraton Surakarta itu kemudian terkenal dengan Tari Gaya Surakarta. Macam-macam tariannya :

Srimpi, Bedaya, Gambyong, Wireng, Prawirayuda, Wayang-Purwa Mahabarata-Ramayana. Yang khusus di Mangkunegaran disebut Tari Langendriyan, yang mengambil ceritera Damarwulan.

Dalam perkembangannya timbullah tari kreasi baru yang mendapat tempat dalam dunia tari gaya Surakarta. Selain tari yang bertaraf kraton (Hofdans), yang termasuk seni tari bermutu tinggi, di daerah Jawa Tengah terdapat pula bermacam-macam tari daerah setempat. Tari semacam itu termasuk jenis kesenian tradisional, seperti :
-- Dadung Ngawuk, Kuda Kepang, Incling, Dolalak, Tayuban, Jelantur, Ebeg,
Ketek Ogleng, Barongan, Sintren, Lengger, dll.

Pedoman tari tradisional itu sebagian besar mengutamakan gerak yang ritmis dan tempo yang tetap sehingga ketentuan-ketentuan geraknya tidaklah begitu ditentukan sekali. Jadi lebih bebas, lebih perseorangan.

Dalam seni tari dapat dibedakan menjadi klasik, tradisional dan garapan baru. Beberapa jenis tari yang ada antara lain :

1. Tari Klasik

-- Tari Bedhaya :
Budaya Islam ikut mempengaruhi bentuk-bentuk tari yang berangkat pada jaman Majapahit. Seperti tari Bedhaya 7 penari berubah menjadi 9 penari disesuaikan dengan jumlah Wali Sanga. Ide Sunan Kalijaga tentang Bedhaya dengan 9 penari ini akhirnya sampai pada Mataram Islam, tepatnya sejak perjanjian Giyanti pada tahun 1755 oleh Pangeran Purbaya, Tumenggung Alap-alap dan Ki Panjang Mas, maka disusunlah Bedhaya dengan penari berjumlah 9 orang. Hal ini kemudian dibawa ke Kraton Kasunanan Surakarta. Oleh Sunan Pakubuwono I dinamakan Bedhaya Ketawang, termasuk jenis Bedhaya Suci dan Sakral, dengan nama peranan sebagai berikut :

a. Endhel Pojok
b. Batak
c. Gulu
d. Dhada
e. Buncit
f. Endhel Apit Ngajeng
g. Endhel Apit Wuri
h. Endhel Weton Ngajeng
i. Endhel Weton Wuri

Berbagai jenis tari Bedhaya yang belum mengalami perubahan :
-- Bedhaya Ketawang lama tarian 130 menit
-- Bedhaya Pangkur lama tarian 60 menit
-- Bedhaya Duradasih lama tarian 60 menit
-- Bedhaya Mangunkarya lama tarian 60 menit
-- Bedhaya Sinom lama tarian 60 menit
-- Bedhaya Endhol-endhol lama tarian 60 menit
-- Bedhaya Gandrungmanis lama tarian 60 menit
-- Bedhaya Kabor lama tarian 60 menit
-- Bedhaya Tejanata lama tarian 60 menit

Pada umumnya berbagai jenis Bedhaya tersebut berfungsi menjamu tamu raja dan menghormat serta menyambut Nyi Roro Kidul, khususnya Bedhaya Ketawang yang jarang disajikan di luar Kraton, juga sering disajikan pada upacara keperluan jahat di lingkungan Istana. Di samping itu ada juga Bedhaya-bedhaya yang mempunyai tema kepahlawanan dan bersifat monumental.

Melihat lamanya penyajian tari Bedhaya (juga Srimpi) maka untuk konsumsi masa kini perlu adanya inovasi secara matang, dengan tidak mengurangi ciri dan bobotnya.

Contoh Bedhaya garapan baru :
-- Bedhaya La la lama tarian 15 menit
-- Bedhaya To lu lama tarian 12 menit
-- Bedhaya Alok lama tarian 15 menit
dll.

-- Tari Srimpi
Tari Srimpi yang ada sejak Prabu Amiluhur ketika masuk ke Kraton mendapat perhatian pula. Tarian yang ditarikan 4 putri itu masing-masing mendapat sebutan : air, api, angin dan bumi/tanah, yang selain melambangkan terjadinya manusia juga melambangkan empat penjuru mata angin. Sedang nama peranannya Batak, Gulu, Dhada dan Buncit. Komposisinya segi empat yang melambangkan tiang Pendopo. Seperti Bedhaya, tari Srimpipun ada yang suci atau sakral yaitu Srimpi Anglir Mendhung. Juga karena lamanya penyajian (60 menit) maka untuk konsumsi masa kini diadakan inovasi. Contoh Srimpi hasil garapan baru :
Srimpi Anglirmendhung menjadi 11 menit
Srimpi Gondokusumo menjadi 15 menit
dll.
Beberapa contoh tari klasik yang tumbuh dari Bedhaya dan Srimpi :
a. Beksan Gambyong : berasal dari tari Glondrong yang ditarikan oleh Nyi Mas Ajeng Gambyong. Menarinya sangat indah ditambah kecantikan dan modal suaranya yang baik, akhirnya Nyi Mas itu dipanggil oleh Bangsawan Kasunanan Surakarta untuk menari di Istana sambil memberi pelajaran kepada para putra/I Raja. Oleh Istana tari itu diubah menjadi tari Gambyong.

Selain sebagai hiburan, tari ini sering juga ditarikan untuk menyambut tamu dalam upacara peringatan hari besar dan perkawinan. Adapun ciri-ciri Tari ini :
-- Jumlah penari seorang putri atau lebih
-- Memakai jarit wiron
-- Tanpa baju melainkan memakai kemben atau bangkin
-- Tanpa jamang melainkan memakai sanggul/gelung
-- Dalam menari boleh dengan sindenan (menyanyi) atau tidak.

b. Beksan Wireng : berasal dari kata Wira (perwira) dan 'Aeng' yaitu prajurit yang unggul, yang 'aeng', yang 'linuwih'. Tari ini diciptakan pada jaman pemerintahan Prabu Amiluhur dengan tujuan agar para putra beliau tangkas dalam olah keprajuritan dengan menggunakan alat senjata perang. Sehingga tari ini menggambarkan ketangkasan dalam latihan perang dengan menggunakan alat perang. Ciri-ciri tarian ini :
-- Ditarikan oleh dua orang putra/i
-- Bentuk tariannya sama
-- Tidak mengambil suatu cerita
-- Tidak menggunakan ontowacono (dialog)
-- Bentuk pakaiannya sama
-- Perangnya tanding, artinya tidak menggunakan gending
sampak/srepeg, hanya iramanya/temponya kendho/kenceng
-- Gending satu atau dua, artinya gendhing ladrang kemudian
diteruskan gendhing ketawang
-- Tidak ada yang kalah/menang atau mati.

c. Tari Pethilan : hampir sama dengan Tari Wireng. Bedanya Tari Pethilan mengambil adegan / bagian dari ceritera pewayangan.

Ciri-cirinya :
-- Tari boleh sama, boleh tidak
-- Menggunakan ontowacono (dialog)
-- Pakaian tidak sama, kecuali pada lakon kembar
-- Ada yang kalah/menang atau mati
-- Perang mengguanakan gendhing srepeg, sampak, gangsaran
-- Memetik dari suatu cerita lakon.
Contoh dari Pethilan :
-- Bambangan Cakil
-- Hanila
-- Prahasta, dll.

d. Tari Golek : Tari ini berasal dari Yogyakarta. Pertama dipentaskan di Surakarta pada upacara perkawinan KGPH. Kusumoyudho dengan Gusti Ratu Angger tahun 1910. Selanjutnya mengalami persesuaian dengan gaya Surakarta. Tari ini menggambarkan cara-cara berhias diri seorang gadis yang baru menginjak masa akhil baliq, agar lebih cantik dan menarik. Macam-macamnya :
-- Golek Clunthang iringan Gendhing Clunthang
-- Golek Montro iringan Gendhing Montro
-- Golek Surungdayung iringan Gendhing Ladrang Surungdayung, dll.

e. Tari Bondan : Tari ini dibagi menjadi :
-- Bondan Cindogo
-- Bondan Mardisiwi
-- Bondan Pegunungan/Tani.
Tari Bondan Cindogo dan Mardisiwi merupakan tari gembira, mengungkapkan rasa kasih sayang kepada putranya yang baru lahir. Tapi Bondan Cindogo satu-satunya anak yang ditimang-timang akhirnya meninggal dunia. Sedang pada Bondan Mardisiwi tidak, serta perlengakapan tarinya sering tanpa menggunakan kendhi seperti pada Bondan Cindogo. Ciri pakaiannya :
-- Memakai kain Wiron
-- Memakai Jamang
-- Memakai baju kotang
-- Menggendong boneka, memanggul payung
-- Membawa kendhi (dahulu), sekarang jarang.
Untuk gendhing iringannya Ayak-ayakan diteruskan Ladrang Ginonjing. Tapi sekarang ini menurut kemampuan guru/pelatih tarinya. Sedangkan Bondan Pegunungan, melukiskan tingkah laku putri asal pegunungan yang sedang asyik menggarap ladang, sawah, tegal pertanian. Dulu hanya diiringi lagu-lagu dolanan tapi sekarang diiringi gendhing-gendhing lengkap. Ciri pakaiannya :
-- mengenakan pakaian seperti gadis desa, menggendong tenggok, memakai caping
dan membawa alat pertanian.
-- Di bagian dalam sudah mengenakan pakaian seperti Bondan biasa, hanya tidak memakai jamang tetapi memakai sanggul/gelungan. Kecuali jika memakai jamang maka klat bahu, sumping, sampur, dll sebelum dipakai dimasukkan tenggok.
Bentuk tariannya ; pertama melukiskan kehidupan petani kemudian pakaian bagian luar yang menggambarkan gadis pegunungan dilepas satu demi satu dengan membelakangi penonton. Selanjutnya menari seperti gerak tari Bondan Cindogo / Mardisiwi.

f. Tari Topeng :
Tari ini sebenarnya berasal dari Wayang Wong atau drama. Tari Topeng yang pernah mengalami kejayaan pada jaman Majapahit, topengnya dibuat dari kayu dipoles dan disungging sesuai dengan perwatakan tokoh/perannya yang diambil dari Wayang Gedhog, Menak Panji. Tari ini semakin pesat pertumbuhannya sejak Islam masuk terutama oleh Sunan Kalijaga yang menggunakannya sebagai penyebaran agama. Beliau menciptakan 9 jenis topeng, yaitu topeng Panji Ksatrian, Condrokirono, Gunung sari, Handoko, Raton, Klono, Denowo, Benco(Tembem), Turas (Penthul). Pakaiannya dahulu memakai ikat kepala dengan topeng yang diikat pada kepala.


2. Tari Tradisional

Selain tari-tari klasik, di Jawa Tengah terdapat pula tari-tari tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah-daerah tertentu. Kesenian tradisional tersebut tak kalah menariknya karena mempunyai keunikan-keunikan tersendiri. Beberapa contoh kesenian tradisional :
a. Tari Dolalak, di Purworejo.
Pertunjukan ini dilakukan oleh beberapa orang penari yang berpakaian menyerupai pakaian prajurit Belanda atau Perancis tempo dulu dan diiringi dengan alat-alat bunyi-bunyian terdiri dari kentrung, rebana, kendang, kencer, dllnya. Menurut cerita, kesenian ini timbul pada masa berkobarnya perang Aceh di jaman Belanda yang kemudian meluas ke daerah lain.

b. Patolan (Prisenan), di Rembang.
Sejenis olahraga gulat rakyat yang dimainkan oleh dua orang pegulat dipimpin oleh dua orang Gelandang (wasit) dari masing-masing pihak. Pertunjukan ini diadakan sebagai olah raga dan sekaligus hiburan di waktu senggang pada sore dan malam hari terutama di kala terang bulan purnama. Lokasinya berada di tempat-tempat yang berpasir di tepi pantai. Seni gulat rakyat ini berkembang di kalangan pelajar terutama di pantai antara kecamatan Pandagan, Kragan, Bulu sampai ke Tuban, Jawa Timur.
c. Blora.
Daerah ini terkenal dengan atraksi kesenian Kuda Kepang, Barongan dan Wayang Krucil(sejenis wayang kulit terbuat dari kayu).
d. Pekalongan
Di daerah Pekalongan terdapat kesenian Kuntulan dan Sintren. Kuntulan adalah kesenian bela diri yang dilukiskan dalam tarian dengan iringan bunyi-bunyian seperti bedug, terbang, dllnya. Sedangkan Sintren adalah sebuah tari khas yang magis animistis yang terdapat selain di Pekalongan juga di Batang dan Tegal. Kesenian ini menampilkan seorang gadis yang menari dalam keadaan tidak sadarkan diri, sebelum tarian dimulai gadis menari tersebut dengan tangan terikat dimasukkan ke dalam tempat tertutup bersama peralatan bersolek, kemudian selang beberapa lama ia telah selesai berdandan dan siap untuk menari. Atraksi ini dapat disaksikan pada waktu malam bulan purnama setelah panen.
e. Obeg dan Begalan.
Kesenian ini berkembang di Cilacap. Pemain Obeg ini terdiri dari beberapa orang wanita atau pria dengan menunggang kuda yang terbuat dari anyaman bambu (kepang), serta diiringi dengan bunyi-bunyian tertentu. Pertunjukan ini dipimpin oleh seorang pawang (dukun) yang dapat membuat pemain dalam keadaan tidak sadar.
Begalan adalah salah satu acara dalam rangkaian upacara perkawinan adat Banyumas. Kesenian ini hidup di daerah Bangumas pada umumnya juga terdapat di Cilacap, Purbalingga maupun di daerah di luar Kabupaten Banyumas. Yang bersifat khas Banyumas antara lain Calung, Begalan dan Dalang Jemblung.
f. Calung dari Banyumas
Calung adalah suatu bentuk kesenian rakyat dengan menggunakan bunyi- bunyian semacam gambang yang terbuat dari bambu, lagu-lagu yang dibawakan merupakan gending Jawa khas Banyumas. Juga dapat untuk mengiringi tarian yang diperagakan oleh beberapa penari wanita. Sedangkan untuk Begalan biasanya diselenggarakan oleh keluarga yang baru pertama kalinya mengawinkan anaknya. Yang mengadakan upacara ini adalah dari pihak orang tua mempelai wanita.
g. Kuda Lumping (Jaran Kepang) dari Temanggung
Kesenian ini diperagakan secara massal, sering dipentaskan untuk menyambut tamu -tamu resmi atau biasanya diadakan pada waktu upacara
h. Lengger dari Wonosobo
Kesenian khas Wonosobo ini dimainkan oleh dua orang laki-laki yang masing-masing berperan sebagai seorang pria dan seorang wanita. Diiringi dengan bunyi-bunyian yang antara lain berupa Angklung bernada Jawa. Tarian ini mengisahkan ceritera Dewi Chandrakirana yang sedang mencari suaminya yang pergi tanpa pamit. Dalam pencariannya itu ia diganggu oleh raksasa yang digambarkan memakai topeng. Pada puncak tarian penari mencapai keadaan tidak sadar.
i. Jatilan dari Magelang
Pertunjukan ini biasanya dimainkan oleh delapan orang yang dipimpin oleh seorang pawang yang diiringi dengan bunyi-bunyian berupa bende, kenong dll. Dan pada puncaknya pemain dapat mencapai tak sadar.
j. Tarian Jlantur dari Boyolali
Sebuah tarian yang dimainkan oleh 40 orang pria dengan memakai ikat kepala gaya turki. Tariannya dilakukan dengan menaiki kuda kepang dengan senjata tombak dan pedang. Tarian ini menggambarkan prajurit yang akan berangkat ke medan perang, dahulu merupakan tarian penyalur semangat kepahlawanan dari keturunan prajurit Diponegoro.
k. Ketek Ogleng dari Wonogiri
Kesenian yang diangkat dari ceritera Panji, mengisahkan cinta kasih klasik pada jaman kerajaan Kediri. Ceritera ini kemudian diubah menurut selera rakyat setempat menjadi kesenian pertunjukan Ketek Ogleng yang mengisahkan percintaan antara Endang Roro Tompe dengan Ketek Ogleng. Penampilannya dititik beratkan pada suguhan tarian akrobatis gaya kera (Ketek Ogleng) yang dimainkan oleh seorang dengan berpakaian kera seperti wayang orang. Tarian akrobatis ini di antara lain dipertunjukan di atas seutas tali.

3. Tari Garapan Baru (Kreasi Baru)

Meskipun namanya 'baru' tetapi semua tari yang termasuk jenis ini tidak meninggalkan unsur-unsur yang ada dari jenis tari klasik maupun tradisional. Sebagai contoh :
a. Tari Prawiroguno
Tari ini menggambarkan seorang prajurit yang sedang berlatih diri dengan perlengkapan senjata berupa pedang untuk menyerang musuh dan juga tameng sebagai alat untuk melindungi diri.
b. Tari Tepak-Tepak Putri
Tari yang menggambarkan kelincahan gerak remaja-remaja putri sedang bersuka ria memainkan rebana, dengan iringan pujian atau syair yang bernafas Islam.

Tips Cipta Lagu Sendiri

Bikin lagu sendiri harus jadi motivasi Anda sebagai band baru yang serius dan berbakat. Jangan hanya mendengarkan atau mengagumi lagu karya orang lain saja, Anda pun dapat menciptakan lagu sendiri.

Dalam era persaingan band-band baru yang bermunculan, sangat dituntut sebuah karya lagu ciptaan sendiri sebagai senjata ampuh dalam menunjukkan jatidiri band. Hampir semua band-band terkenal memiliki lagu karya mereka sendiri yang menjadi ciri khasnya. Jadi, dengan adanya kemampuan untuk menciptakan lagu sendiri, band Anda akan dihargai dari segi kreativitas dan kualitas.

Beberapa hal yang penting untuk diketahui oleh Anda yang mempunyai group band atau ingin membentuk group band.

Perbanyak Referensi, lebih dianjurkan bila referensi berasal dari band favorit Anda, bisa dari band lokal ataupun band luar sekalipun. Dan dari situ, kembangkan sesuai dengan gaya musikmu yang unik.

Kuasai Skill bermain dan aransemen dalam bermusik agar lagu ciptaan Anda terdengar lebih matang.

Pilih Tema, agar lagu lebih mudah dicerna, Anda harus pilih tema lagu sesuai dengan trend yang sedang terjadi saat ini (misal: tema cinta, lingkungan dll).

Ciptakan Nada yang simple dan easy listening sehingga mudah diingat oleh semua kalangan.

Jangan Cepat Puas, perbanyak belajar serta eksplorasi skill dan pengalaman dalam bermusik.


Tips Supaya Lagu Ciptaan Kamu Cepat Dikenal :

* Bawakan lagu Anda sendiri di setiap ajang musik yang Anda ikuti seperti pensi, ngejam bareng dan semua event yang terdapat audience-nya.

* Buatlah rekaman atas lagu tersebut, minimal dalam format live performance pas manggung.

* Bina hubungan kerjasama yang baik dengan media untuk anak muda seperti majalah dan radio.

* Perbanyak dan coba kirim CD demo Anda ke label musik.

* Musiknya harus easy listening.

Tips Olah Vocal

Banyak kan diantara teman2 yang ingin belajar olah Les Vocal/ Belajar Seni Suara ato kepingin bisa nyanyi..? Nah, disini saya ada sedikit tips yang saya dapet dari orang2 yang berpengalaman dibidang vocal atau lebih paham tentang Kursus Vokal .
U
ntuk memulai Belajar Musik atau latihan Belajar Seni Suara yang baik itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Relax.
Seluruh badan mulai dari kepala sampai ujung kaki harus diberi latihan supaya santai.
Misal:
ambil napas pelan-pelan, lalu hembuskan. Diulang terus dengan teratur.
Bisa juga pada saat menghembuskan badan kamu bungkukkan badan (kayak posisi rukuk waktu sholat, tapi kepala nggak lihat ke depan, tapi ke bawah (bahkan agak ngeliat ke belakang lewat kolong kedua kaki), juntaikan tangan ke bawah. Digoyangkan biar relax. (posisi kedua telapak kaki lurus ke depan dengan jarak sejengkal di antara keduanya.
Lalu perlahan-lahan naik, angkat badan kamu, tapi tumpu kekuatan lewat punggung. Jadi kamu akan ngerasa kalau tulang belakang kamu itu perlahan-lahan naik ke atas ngikutin badanmu yang ikut tegak. Selama proses itu kamu bernapas dengan teratur. (Kalau ada temanmu, dia bisa memijat punggung sembari badanmu naik menuju posisi tegak.
Itu sangat membantu proses relaksasi.

2. Latih bagian rahang dengan huruf-huruf vokal dan konsonan. Ingat, rahang harus relaks.
A I U E O
latihan diafraghma:

huruf K-Ch-K-ch-sssst-th. dengan tempo cepat.

ho-ho-ho...ha-ha-ha

Lalu latihan wilayah nasal (hidung):
"nya-nya-nya" dengan benar-benar menekankan suara cempreng dari hidung.
Lalu latihan bibir
nyanyikan tangga nada dengan bibir terkatup jadi bunyinya bakal
"brrrrr-brrrr-brrr-brrr"
nyanyikan tangga nada, arpeggio, secara staccato (patah) maupun legato.
Latihan lidah
"La-la-la. ra ra ra, tatata."
(biar ga bosen bisa sekalian latih semuanya pakai tangga nada, arpeggio.)

3. Setelah sudah relaks, kamu baru boleh nyanyi.
Ketika nyanyi, harus konsentrasi dengan target nada. Napas harus teratur dan kontrol power dengan baik.

Langkah awal cara bermain alat musik Organ

Ada enam tahapan untuk dapat mempelajari cara awal bermain musik organ dengan baik yang kesemua tahapan itu memang sangat berkaitan satu sama lainnya :

Tahap yang pertama mengenai pengenalan tentang kunci kunci nada dari nada yang mayor sampai yang minor.seperti contoh : kunci nada C , Dm , Em , F , G , Am , dst...keterangan : apabila tertulis C disebut sebagai kunci nada C mayor , kalau tertulis Cm disebut C minor.dst.daftar kunci nada organ bisa dibeli di toko buku Gramedia .

Tahap kedua pengenalan tentang cara pengoperasikan organ dan pengenalan jenisi jenis musik dan suara yang ada di organ tersebut, ini bisa dilihat dari buku katalog atau buku panduan dari organ tersebut.

Tahap ketiga belajar cara meletakan jari tangan kiri dan kanan didalam membunyikan kunci kunci nada dari sebuah lagu yang akan dipelajari..setiap kunci nada rata rata memerlukan tiga jari tangan untuk memijitnya , namun ada juga terkadang memerlukan lebih dari tiga jari itupun tergantung dari jenis nama kunci nada tersebut . seperti misalnya kunci nada CM7 ( C mayor tujuh ) ini tidak bisa dipijit dengan tiga jari , tapi kunci ini memerlukan empat jari untuk membunyikannya.

Tahap ke empat menghilangkan kekakuan jari jari tangan dengan cara latihan memindahkan dari satu kunci nada ( chord ) ke kunci nada yang lainnya secara rutin minimum dalam sehari yaitu 30 menit, sbg contoh : dari kunci nada C pindah ke nada Dm -> Em -> F -> G -> Am -> kembali ke nada C dsb

Tahap ke lima carilah lagu yang sudah hapal , kemudian putarlah di CD/kaset untukdidengarkan jenis musiknya, kalau sudah denger dan paham jenis musik yang didengar dari CD / kaset tadi barulah dicari jenis musiknya yang hampir sama atau mendekati , cara mencari kesamaannya lihat ketukan pada alat musik drumnya .

Tahap ke enam setelah jenis musiknya didapat .lakukan setiap lagu diawali dengan kunci nada C untuk lagu yang jenis nya mayor , untuk yang jenis lagunya minor diawali dengan kunci nada Am..hal ini untuk mempermudah mempelajari sebuah lagu.. contoh lagu : ANGIN MALAM diawali dengan kunci nada C , tapi kalau lagu dengan nada dasar minor tidak bisa diawali dengan kunci nada mayor.. contoh lagu : KASIH yang dibawakan oleh penyanyi Ermy kulit tidak bisa diawali dengan kunci nada C mayor, akan tetepi lagu tersebut bisanya diawali oleh kunci nada minor seprti : Am , Bm , Cm , Dm , Em dst

Sumber : http://arjunawisesa.multiply.com/journal/item/1diakses hari Selasa tanggal 22 Juni 2010

Tips Penting Dalam Bermain Drum

Berikut ini beberapa tips penting dalam bermain alat musik drum dan bagi loe para pemula, yang baru akan mempelajari alat musik ini, tentunya ini bisa membantu loe sebelum bermain alat musik ini.

1. Gunakan ear plug (penutup telinga) guna melindungi telinga dari kerusakan dan selalu gunakan pada saat latihan dan tampil.
2. Biasakan untuk menggunakan metronome setiap kali akan berlatih drum sehingga tempo loe senantiasa stabil.
3. Rileks, bermain drum jangan tegang dan jangan membuang-buang tenaga, tidak ada gunanya.
4. Selalu menyiapkan stick sendiri lebih dari satu pasang jika ingin tampil.
5. Jangan cepat puas dengan ilmu yang telah loe dapat, teruslah menambah ilmu.
6. Jangan fanatik pada satu atau dua aliran lagu saja, hal inilah yang dapat menghambat kreatifitas pemain dan membuat permainan loe menjadi monoton dan membosankan. Cobalah berbagai macam aliran musik dan usahakan loe dapat memainkan seluruh aliran musik yang ada.
7. Dalam bermainan drum harus melibatkan feel atau harus benar2 dirasakan, jangan asal pukul dan jangan pernah berpikiran bahwa semakin keras pukulan loe akan semakin bagus. Dan jangan juga loe berpikir bahwa semakin cepat loe bermain maka loe semakin hebat. Tidak juga, kekerasan dan kecepatan tidak ada sangkut pautnya dengan musikalitas.
8. Berlatih dari tempo yang lambat dan jika sudah sangat terbiasa, tingkatkan temponya perlahan-lahan. Bukankah loe harus belajar berjalan dulu baru bisa lari.
9. Dengarkan musisi lainnya, jangan hanya terfokus pada diri sendiri, dengarkan yang lain.
10. Jadilah pemain drum yang kreatif, beri variasi pada setiap permainan drum yang loe dapat. Karena drum masih merupakan sesuatu yang ‘baru’, masih banyak variasi baru yang bisa loe dapatkan.[klinikdrum]

Note: Untuk ear plug loe dapat membelinya di apotik yang besar atau di toko yang menjual perlengakapan militer. Untuk metronome disetiap toko musik pasti ada, dan carilah yang digital.

Sumber : http://simphonymusic.com/info/tips-penting-dalam-bermain-drum diakses hari Selasa tanggal 22 Juni 2010

Tips Cara Belajar Bermain Gitar dan Bass Bagi Pemula dari Dasar/Basic Plus Stem Gitar

Mempunyai hobi musik tidak lengkap rasanya kalau belum bisa memainkan alat musik seperti gitar yang terkenal yang dapat dijadikan teman pengiring semua jenis lagu yang ada di seluruh dunia dan akherat. Belajar bermain gitar awalnya memang sulit dan terkadang membuat stres orang yang mempelajarinya.

Untuk belajar bass sebaiknya anda belajar gitar terlebih dahulu, karea orang yang dapat bermain gitar otomatis bisa bermain bass, namun jika anda bisa bermain bass tidak otomatis bisa gitar. Kunci dan nada pada bass gitar tidak jauh berbeda pada gitar, sehingga ada baiknya jika anda belajar kunci dasar gitar dahulu. Selain itu anda bisa menghemat uang, karena tidak perlu membeli bass, tetapi cukup gitar kopong yang murah saja sudah cukup.

Untuk bermain gitar anda harus siap merasa agak sakit pada ujung jari kiri anda, karena akan digunakan untuk menekan senar untuk membuat formasi kunci gitar. Terkadang harus membuat ujung jari kita menjadi kapalan maupun melendung baik jari di tangan kiri maupun kanan. Untuk mendapatkan sesuatu anda memang harus mengorbankan sesuatu, itu adalah hukum kimia dan ekonomi yang wajar dan normal.

Jika anda berencana untuk kursus sebaiknya anda jangan ikut kursus sebelum menguasai tehnik dasar tempo lagu, kunci dasar gitar dan kocokan gonjreng pada gitar. Jika anda belum menguasai hal itu anda hanya akan memperlama masa kursus anda yang akan menghabiskan uang.

Untuk menghemat biaya anda bisa belajar pada teman, saudara atau tetangga yang anda kenal baik dan bisa barmain gitar. Jika tidak ada yang bisa bermain gitar maka anda harus belajar otodidak alias belajar sendiri.

Yang diperlukan untuk belajar gitar dasar sendirian :
- Gitar apa saja boleh kopong dan boleh lisrik
- Buku atau majalah lagu-lagu yang ada kunci gitarnya beserta petunjuk kunci gitar
- Kaset, CD atau MP3 lagu yang ada di buku lagu
- Kemampuan stem atau menyetem gitar

Untuk memulai latihan anda harus menyetem gitar anda terlebih dahulu agar suara 6 senar gitar bisa harmonis dan tepat. Jika tidak distem maka anda tidak akan bisa belajar, karena suaranya tidak mungkin pas. Untuk stem gitar anda bisa minta tolong orang lain atau stem sendiri dengan insting. Untuk masalah stem gitar anda bisa mencari buku panduan bermain gitar di toko buku.

Jika anda mau stem sendiri, maka caranya adalah dengan menyamakan fret ke 5 suatu senar dengan satu senar setingkat di bawahnya pada fret 0. Kecuali pada senar ketiga dari bawah yang barus distem pada fret ke 4 dengan fret 0 di senar kedua dari bawah. Anda harus menggunakan filing anda apakah suara suatu fret dengan fret di bawahnya sudah sama suaranya. Jika tidak sama putar-putar pengendali tegangan senar pada ujung gitar sampai pas.

Jika sudah OK, maka selanjutnya anda tinggal mencoba gonjreng pada kunci standar sampai jari anda anda terbiasa dengan posisi masing-masing kunci. Kemudian coba buka buku lagu-lagu yang ada kunci gitarnya, lalu coba ikuti perubahan dari kunci ke kunci dengan tempo yang sesuai dengan aslinya sebisa mungkin berdasarkan filing anda.

Jika sudah bisa maka anda bisa mencoba bermain bareng dengan suara kaset atau lagu yang sebenarnya. Namun syaratnya adalah steman pada gitar anda sesuai dengan steman yang ada di kaset dan kunci lagu yang ada di buku atau majalah juga benar sesuai dengan yang di kaset dan gitar anda.

Jika anda sudah agak lancar anda bisa melanjutkan ke kursus atau inovasi sendiri belajar hal-hal lainnya dari buku mapun kenalan anda. Jika sudah menguasai anda bisa membentuk grup band anda sendiri bersama orang lain yang bisa memainkan alat musik lainnya. Selamat belajar dan semoga berhasi.

Sumber : http://organisasi.org/tips_cara_belajar_bermain_gitar_dan_bass_bagi_pemula_dari_dasar_basic_plus_stem_gitar diakses hari Selasa tanggal 22 Juni 2010

Tips Untuk Bisa Membaca Not Balok

Membaca not balok bukan merupakan hal yang mudah, apalagi bagi seseorang yang baru pertama kali belajar musik dan di wajibkan untuk dapat membaca not balok. Saya sendiri baru bisa membaca not balok 3 tahun yang lalu setelah mulai belajar gitar klasik. Sebelumnya saya tidak dapat membaca not balok sama sekali, sebab dari SD sampai SMA, saya diperbolehkan dan tidak pernah dimarahi ketika saya mengganti not balok tersebut ke dalam notasi not angka. Sehingga saya tidak pernah terbiasa untuk membaca not balok secara langsung dan saya menjadi malas membaca not balok tersebut. Setiap pelajaran seni musik, yang saya dan teman-teman saya lakukan adalah mengubah not balok menjadi not angka. Hal itu terbawa sampai saya mulai belajar gitar klasik dan saya kelimpungan karena tidak diperbolehkan untuk mengubah not balok yang ada di buku jadi not angka. Mabok dan pusing bukan main. Tapi ada beberapa cara yang saya lakukan untuk akhirnya saya bisa membaca not balok tersebut dalam kurun waktu 1 bulan. Berikut adalah cara yang saya lakukan:
  1. Latihan setiap hari, hal ini penting mengingat saya tidak terbiasa membaca “kecambah” yang bergelantungan sana sini dan bewarna hitam. Latihan tidak perlu sampai bercucuran keringat dan air mata, yang penting adalah setiap hari. Paling tidak setengah jam atau satu jam per harinya. Latihan dapat dilakukan dari buku yang didapat dari tempat les (kalau les musik), dari toko buku, dari teman yang punya partitur lagu sederhana dengan not balok, ataupun dari internet.
  2. Memainkan instrumen musik setiap hari, hal ini terkait dengan poin nomor 1, dimana kita harus melatih kemampuan kita membaca not balok setiap hari. Memainkan instrumen yang kita pelajari secara rutin juga mempunyai keuntungan lain, yaitu kita dapat mengasah kemampuan kita untuk mengontrol serta mengeksplorasi instrumen musik tersebut.
  3. Berlatih dalam keadaan relax, hal ini diperlukan agar otak kita dapat bekerja secara maksimal. Jika kita berlatih dalam keadaan tertekan karena dikejar waktu, sedang dalam keadaan marah, ataupun ngantuk, maka kita tidak akan bisa berlatih secara maksimal.
  4. Tidak menghafalkan not balok, maksudnya di sini adalah bahwa kita jangan menghafalkan not balok seperti kita belajar sejarah atau pelajaran sekolah. Karena jika itu yang kita lakukan, maka kemungkinan besar kita akan cepat lupa ketika kita tidak pernah membaca not balok lagi. Sebaiknya kita cukup mengetahui lokasi not dalam garis paranada serta tempat kita meminkan nada tersebut dalam instrumen dan berlatih sambil melihat partiturnya, jangan dihafal mati-matian (do letaknya di sini, re letaknya di sana, dst.) Hafal itu pasti akan terjadi ketika kita sudah sering latihan dan sering memainkannya dengan instrumen yang kita tekuni (lihat poin 1 dan 2 :p)

Dari ke empat hal diatas saya akhirnya bisa membaca not balok meskipun kemampuan tersebut harus selalu dan tetap diasah setiap hari mengingat tingkat kesulitan lagu yang akan dimainkan pasti akan semakin tinggi. Dimana saya harus belajar mengenai ketukan serta tempo dan tanda istirahat yang ada dalam sebuah partitur musik sehingga menjadikan permainan menjadi lebih mengalir.

Jadi selamat mencoba mempraktikan 4 hal di atas yah. Dan buat yang punya tips lainnya jangan segan untuk menambahkan, siapa tahu dengan bertambahnya tips diatas, akan semakin membantu teman-teman yang sedang belajar membaca not balok. Untuk yang masih bingung atau mau nanya-nanya juga boleh koq.

Sumber : http://jane1909.wordpress.com/2009/02/15/tips-untuk-bisa-membaca-not-balok diakses hari Selasa tanggal 22 Juni 2010

Tari Jaipong

Jaipongan adalah sebuah genre seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira.
Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul
perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak-gerak bukaan, pencugan,
nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan
tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan.

Sejarah

Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatarbelakangi bentuk tari pergaulan ini.
Di Jawa Barat misalnya, tari pergaulan merupakan pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam pertunjukan tari-tari
pergaulan tak lepas dari keberadaan ronggeng dan pamogoran. Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk
kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul. Keberadaan ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik
yang mengundang simpati kaum pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh masyarakat Sunda,
diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916. Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh
unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong.
Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai
cerminan kerakyatan.

Seiring dengan memudarnya jenis kesenian di atas, mantan pamogoran (penonton yang berperan aktif dalam seni pertunjukan
Ketuk Tilu/Doger/Tayub) beralih perhatiannya pada seni pertunjukan Kliningan, yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat
(Karawang, Bekasi, Purwakarta, Indramayu, dan Subang) dikenal dengan sebutan Kliningan Bajidoran yang pola tarinya maupun
peristiwa pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan kesenian sebelumnya (Ketuk Tilu/Doger/Tayub). Dalam pada itu, eksistensi
tari-tarian dalam Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di Karawang, di mana beberapa pola gerak Bajidoran diambil dari
tarian dalam Topeng Banjet ini. Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk Tilu) yang mengandung
unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan
tari Jaipongan. Beberapa gerak-gerak dasar tari Jaipongan selain dari Ketuk Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet adalah
Tayuban dan Pencak Silat.

Kemunculan tarian karya Gugum Gumbira pada awalnya disebut Ketuk Tilu perkembangan, yang memang karena dasar tarian itu
merupakan pengembangan dari Ketuk Tilu. Karya pertama Gugum Gumbira masih sangat kental dengan warna ibing Ketuk Tilu,
baik dari segi koreografi maupun iringannya, yang kemudian tarian itu menjadi populer dengan sebutan Jaipongan.

Karya Jaipongan pertama yang mulai dikenal oleh masyarakat adalah tari "Daun Pulus Keser Bojong" dan "Rendeng Bojong"
yang keduanya merupakan jenis tari putri dan tari berpasangan (putra dan putri). Dari tarian itu muncul beberapa nama penari
Jaipongan yang handal seperti Tati Saleh, Yeti Mamat, Eli Somali, dan Pepen Dedi Kurniadi. Awal kemunculan tarian tersebut sempat
menjadi perbincangan, yang isu sentralnya adalah gerakan yang erotis dan vulgar. Namun dari ekspos beberapa media cetak,
nama Gugum Gumbira mulai dikenal masyarakat, apalagi setelah tari Jaipongan pada tahun 1980 dipentaskan di TVRI stasiun pusat Jakarta.
Dampak dari kepopuleran tersebut lebih meningkatkan frekuensi pertunjukan, baik di media televisi, hajatan maupun perayaan-perayaan
yang diselenggarakan oleh pihak swasta dan pemerintah.

Kehadiran Jaipongan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap para penggiat seni tari untuk lebih aktif lagi menggali jenis
tarian rakyat yang sebelumnya kurang perhatian. Dengan munculnya tari Jaipongan, dimanfaatkan oleh para penggiat seni tari untuk
menyelenggarakan kursus-kursus tari Jaipongan, dimanfaatkan pula oleh pengusaha pub-pub malam sebagai pemikat tamu undangan, dimana
perkembangan lebih lanjut peluang usaha semacam ini dibentuk oleh para penggiat tari sebagai usaha pemberdayaan ekonomi dengan nama
Sanggar Tari atau grup-grup di beberapa daerah wilayah Jawa Barat, misalnya di Subang dengan Jaipongan gaya "kaleran" (utara).

Ciri khas Jaipongan gaya kaleran, yakni keceriaan, erotis, humoris, semangat, spontanitas, dan kesederhanaan (alami, apa adanya).
Hal itu tercermin dalam pola penyajian tari pada pertunjukannya, ada yang diberi pola (Ibing Pola) seperti pada seni Jaipongan yang
ada di Bandung, juga ada pula tarian yang tidak dipola (Ibing Saka), misalnya pada seni Jaipongan Subang dan Karawang. Istilah ini
dapat kita temui pada Jaipongan gaya kaleran, terutama di daerah Subang. Dalam penyajiannya, Jaipongan gaya kaleran ini,
sebagai berikut: 1) Tatalu; 2) Kembang Gadung; 3) Buah Kawung Gopar; 4) Tari Pembukaan (Ibing Pola), biasanya dibawakan oleh
penari tunggal atau Sinden Tatandakan (serang sinden tapi tidak bisa nyanyi melainkan menarikan lagu sinden/juru kawih); 5) Jeblokan
dan Jabanan, merupakan bagian pertunjukan ketika para penonton (bajidor) sawer uang (jabanan) sambil salam tempel. Istilah jeblokan
diartikan sebagai pasangan yang menetap antara sinden dan penonton (bajidor).

Perkembangan selanjutnya tari Jaipongan terjadi pada taahun 1980-1990-an, di mana Gugum Gumbira menciptakan tari lainnya seperti
Toka-toka, Setra Sari, Sonteng, Pencug, Kuntul Mangut, Iring-iring Daun Puring, Rawayan, dan Tari Kawung Anten. Dari tarian-tarian
tersebut muncul beberapa penari Jaipongan yang handal antara lain Iceu Effendi, Yumiati Mandiri, Miming Mintarsih, Nani, Erna,
Mira Tejaningrum, Ine Dinar, Ega, Nuni, Cepy, Agah, Aa Suryabrata, dan Asep.

Dewasa ini tari Jaipongan boleh disebut sebagai salah satu identitas keseniaan Jawa Barat, hal ini nampak pada beberapa acara-acara
penting yang berkenaan dengan tamu dari negara asing yang datang ke Jawa Barat, maka disambut dengan pertunjukan tari Jaipongan.
Demikian pula dengan misi-misi kesenian ke manca negara senantiasa dilengkapi dengan tari Jaipongan. Tari Jaipongan banyak mempengaruhi kesenian-kesenian lain yang ada di masyarakat Jawa Barat, baik pada seni pertunjukan wayang, degung, genjring/terbangan, kacapi jaipong, dan hampir semua pertunjukan rakyat maupun pada musik dangdut modern yang dikolaborasikan dengan Jaipong menjadi kesenian Pong-Dut.Jaipongan yang telah diplopori oleh Mr. Nur & Leni

Sumber : http://seninusantara.blogspot.com/2009/02/seni-tari-jaipong.html diakses hari Selasa tanggal 22 Juni 2010

Seni Budaya Indonesia dan Pengakuan Dunia

Senang dan turut bangga, membaca Kompas pagi ini dengan adanya lagi Seni Budaya Indonesia yang dapat pengakuan dunia melalui permainan Kolintang dan musik bambu secara massal di Stadion Maesa, Tondano, Sulawesi Utara pada hari Sabtu 31 Oktober 2009. Kedua seni musik tradisional ini sekarang tercatat dalam buku rekor dunia, The Guinnes Book World of Records.

Persyaratan minimal untuk dicatat dalam buku Guinnes World Records (GWR) musik tradisional ini harus dimainkan oleh 1.000 orang, namun pada pertunjukan tersebut Kolintang dimainkan oleh 1.223 orang dan musik bambu pesertanya bahkan mencapai 3.011 orang, Walaupun tidak menyaksikan secara langsung, namun dapat dibayangkan jika musik ini menjadi demikian ‘kolosal’ indahnya. Penyerahan sertifikat oleh perwakilan GWR, Lucia Sinigagliesi diterima pemrakarsa pergelaran, Benny J. Mamoto, Direktur Seni Budaya Sulawesi Utara, kemudian diserahkan kepada Bupati Minahasa, Vreeke Runtu.

Menurut Lucia Sinigagliesi, hasil penelitian tim GWR di London, Inggris, menunjukkan: instrumen, melodi dan irama pada kolintang dan musik bambu tradisional Indonesia belum ada yang menyamai di dunia. Oleh karenanya GWR mencatat keduanya sebagai wujud seni tradisi yang menakjubkan dunia.

Sebelumnya, pada tanggal 2 Oktober 2009, Batik Indonesia oleh UNESCO PBB ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia tak benda yang mempunyai keunikan dan filosofi mendalam. (Baca juga: http://edukasi.kompasiana.com/2009/09/29/aku-cinta-produk-indonesia-dan-peristiwa-pemanasan-global/ ). Menjelang tanggal 2 Oktober, penulis turut merasakan ‘euforia Batik’ dimana-mana, karena pada sebagian besar sekolah mewajibkan siswa-siswinya untuk memakai Batik. Tapi bangga juga, kita pakai Batik dan melihat Guru dan siswa sekolah, pegawai Bank, penyiar TV dan yang lainnya banyak yang pakai Batik. Agar lebih memasyarakat dan tidak sekedar ‘euforia’ untuk selanjutnya pemakaian ‘baju batik’ sebaiknya dijadwalkan sebagai seragam tetap minimal 1 minggu 1 kali pada setiap sekolah, dan semua ujung tombak pelayanan umum baik pegawai negeri maupun swasta, dan kita pun juga bisa mulai membiasakan diri memakai Batik tidak hanya untuk kepentingan resmi, tapi juga sebagai pakaian sehari-hari setidaknya dipakai seminggu sekali. Dengan demikian Batik pun memang tidak terbantahkan, terlihat sebagai bagian yang tidak terpisahkan bagi masyarakat di Indonesia, selanjutnya Batik bisa berperan sebagai bagian dari industri pariwisata Indonesia dan dijadikan ‘cenderamata’ asli produk lokal oleh turis mancanegara yang sedang berkunjung ke Indonesia.

Warisan Seni Budaya Indonesia yang tersebar di 33 provinsinya, sangat banyak dan sangat beragam, lihatlah kita punya alat musik tradisional seperti: angklung, bende, calung, gamelan, gendang Bali dsb, gong, jidor, kecapi, kenong, rebab, sasando, suling, tifa dan masih banyak lainnya. Selain pakaian Batik, kita juga punya: kebaya, baju kurung songket, kain tenun ikat, ulos, baju bodo, pakaian tradisional Dayak Bali sampai dengan ‘koteka’. Selain ‘Tari Pendet’ yang sempat ‘heboh’ dulu, masih banyak tarian tradisional yang lainnya seperti tari kecak, tari piring, tari saman seudati, meuseukat, tor-tor, topeng, tayub, wayang orang, ondel-ondel, cokek, jaipongan dan sebagainya. Pada bidang arsitektur, rumah-rumah tradisional Indonesia sebagian besar diberi seni ukir dan hiasan yang sangat indah, juga memiliki filosofi yang mendalam dalam setiap detail pembuatannya. Bangunan tradisional ini pada umumnya terbuat dari bahan yang ringan, kompak dan teruji oleh waktu serta kokoh dan kuat menahan bencana gempa bumi.

Perlukah pengakuan dunia bagi Seni Budaya Indonesia ?

Penetapan Seni Budaya Indonesia sebagai Warisan Budaya dunia oleh PBB maupun pencatatan prestasi pada Guinnes World Records (GWR), selain wujud pemberitahuan dan pengetahuan kepada dunia luar (semoga tidak ada claim ganda lagi dari Negara lain), akan memberikan dampak yang sangat positif bagi perkembangan industri pariwisata di Negara kita, Indonesia dan yang paling penting adalah sebagai catatan sejarah perjalanan Seni Budaya umat manusia agar tetap terus dikenal, diperlihatkan, dipraktekan oleh generasi penerus dan semoga tidak sekedar dikenang sebagai ‘kenang-kenangan’ bahwa di Indonesia pernah ada Seni Budaya ini dan itu sebagai nostalgia yang ‘tidak diwariskan’ oleh generasi penerus.

Semoga institusi pendidikan di Indonesia semakin peduli dan memasukan Seni Budaya Indonesia pada kurikulumnya tidak sekedar teori namun praktek dan pemrakarsa pertunjukan Seni Budaya Indonesia seperti Bapak Benny J. Mamoto diatas, akan semakin banyak dan kita tertantang untuk berprestasi terbaik dibidang masing-masing. Sebaiknya pemerintah melalui masing-masing provinsi secara berkala mengadakan lomba seni budaya tradisional dan pemenangnya selain mendapat piala, piagam penghargaan juga mendapat kesempatan tampil pada panggung hiburan di setiap obyek wisata secara terpadu, sehingga industri pariwisata dapat lebih menarik dan lebih maju serta Seni Budaya Indonesia tetap terjaga, dapat dilestarikan dan tidak dilupakan oleh generasi penerus.


Sumber : http://umum.kompasiana.com/2009/11/01/seni-budaya-indonesia-dan-pengakuan-dunia diakses hari Selasa tanggal 22 Juni 2010

Seni Secara Umum

Artikel ini mengenai konsep umum seni. Seni adalah proses yang sengaja mengatur unsur-unsur dalam suatu cara yang menarik indra atau emosi. Ini mencakup berbagai macam kegiatan manusia, ciptaan, dan cara berekspresi, termasuk musik, sastra, film, patung, dan lukisan. Makna seni ini dibahas dalam cabang filsafat yang dikenal sebagai estetika.

Definisi dan evaluasi seni telah menjadi sangat bermasalah sejak awal abad ke-20. Richard Wollheim membedakan tiga pendekatan: yang Realis, dimana kualitas estetika merupakan nilai absolut terlepas dari pandangan manusia; yang objektivis, dimana juga merupakan nilai absolut, tetapi bergantung pada pengalaman manusia secara umum; dan posisi relativis, dimana tidak nilai mutlak, tetapi tergantung pada, dan bervariasi dengan, pengalaman manusia manusia yang berbeda. Sebuah benda dapat ditandai oleh niat, atau ketiadaan, dari penciptanya, terlepas dari tujuan jelas. Sebuah cangkir, yang seolah-olah dapat digunakan sebagai wadah, dapat dianggap seni jika dimaksudkan hanya sebagai hiasan, sementara sebuah lukisan dapat dianggap kerajinan jika diproduksi secara massal.

Secara tradisional, seni istilah digunakan untuk merujuk kepada suatu keahlian atau penguasaan. Konsepsi ini berubah selama periode Romance, ketika seni datang untuk dilihat sebagai “fakultas khusus pikiran manusia harus diklasifikasikan dengan agama dan ilmu pengetahuan”. Secara umum, seni dibuat dengan tujuan untuk merangsang pikiran dan emosi.

Sifat seni telah dijelaskan oleh Richard Wollheim sebagai “salah satu yang paling sukar dipahami dari masalah-masalah tradisional kebudayaan manusia”. Telah didefinisikan sebagai wahana ekspresi atau komunikasi emosi dan ide-ide, suatu cara untuk menjelajah dan menghargai unsur-unsur formal untuk kepentingan mereka sendiri, dan sebagai mimesis atau representasi. Leo Tolstoy seni diidentifikasi sebagai penggunaan tidak langsung berarti untuk berkomunikasi dari satu orang ke orang lain. Benedetto Croce dan RG Collingwood memajukan pandangan idealis bahwa seni mengungkapkan emosi, dan bahwa karya seni pada dasarnya ada dalam pikiran pencipta. Teori sebagai bentuk seni berakar pada filsafat Immanuel Kant, dan dikembangkan pada awal abad kedua puluh oleh Roger Fry dan Clive Bell. Seni sebagai mimesis atau representasi memiliki akar dalam filsafat Aristoteles. Baru-baru ini, para pemikir dipengaruhi oleh Martin Heidegger telah menafsirkan seni sebagai cara yang dengannya masyarakat mengembangkan sendiri media untuk ekspresi diri dan penafsiran.

Sumber : www.seni-rupa.com diakses hari Selasa tanggal 22 Juni 2010

Patung dari Bubur Kertas

Karena semakin banyaknya limbah kertas, maka ada segelintir orang mulai mengolah sampah kertas ini menjadi sebuah karya seni salah satunya adalah membuat patung cantik dengan bahan utama kertas. Cara membuatnya cukup mudah, antara lain :
  1. Siapkan kertas yang tidak terpakai, bisa menggunakan koran atau kertas bekas lainnya.
  2. Sobek menjadi kotak kotak kecil, berikan air sedikit lalu tumbuk sampai halus.
  3. kalu sudah selesai campur dengan lem PVC aduk sampai merata.
  4. bentuk bubur kertas sesuai keinginan.
  5. lalu keringkan
  6. jika sudah kering anda bisa memberi warna dengan cat minyak, poster atau cat akrilik ( kalau menginginkan hasil yang terbaik pakai cat akrilik, karena warnanya bagus dan cepat kering)
  7. Setelah kering bisa diberikan vernis agar mengkilap.

Jadilah kerajinan tangan buatan sendiri..sekaligus bermanfaat mengurangi limbah kertas dan menambah kreatifitas kita.

Sumber : www.seni-rupa.com diakses hari Selasa tanggal 22 Juni 2010

Prespektif Satu Titik Hilang

Kata Perspektif berasal dari kata Itali Prospettiva yang berarti gambar pandangan. Gambar perspektif dalam pengertian umum adalah gambar yang teknisnya menggunakan titik hilang. Gambar perspektif merupakan wujud dari gambar tiga dimensi.









Bentuk kubus dalam gambar perspektif adalah cara yang paling efektif dalam menggambar menggunakan sistem kerja tebak yang sederhana. Dimulai dengan menggambar bentuk kubus yang sederhana dan menambahkan garis-garis diagonal untuk membagi jarak, akan mempermudah para siswa untuk menggambar perspektif sistem kerja tebak.


Sumber : www.seni-rupa.com diakses hari Selasa tanggal 22 Juni 2010

Media Cat Minyak

Cat Minyak adalah cat yang terdiri atas partikel-partikel pigmen yang disuspensi dengan media minyak. Cat minyak telah digunakan di Inggris pada Abad ke 13 untuk penghiasan sederhana. Tapi sampai Abad ke-15 belum di banyak gunakan untuk hal hal artistik. Penggunaan yang paling sering digunakan saat ini adalah untuk keperluan domestik, dimana ketahanan dan warnanya yang cerah membuatnya cocok untuk digunakan pada eksterior dan interior.

Sifat cat minyak yang lama keringnya telah diketahui oleh para pelukis awal. Namun kesulitan dalam mendapatkan dan bekerja dengan cat minyak membuatnya jarang digunakan. Seiring dengan naiknya minat masyarakat terhadap Realisme, cat tempera yang cepat mengering menjadi tidak cocok.

Para seniman Flanders mencampur tempera dan cat minyak pada Abad ke-15, namun pada Abad ke-17, melukis murni dengan cat minyak menjadi lumrah. Karakteristik Campuran minyak membuat cat jenis ini memberi efek pantulan cahaya yang cemerlang. Selain itu cat cenderung menggumpal sehingga memberikan efek tekstur yang mengesankan bila diolah dengan baik. Membutuhkan waktu beberapa hari untuk membuat cat ini kering dengan sempurna. Selain itu bau yang dihasilkan tidak disukai sebagian orang. Dalam kurun waktu puluhan tahun, warna yang dihasilkan akan menjadi kekuningan.

Teknik Melukis dengan cat minyak dapat dibagi dua yaitu teknik basah dan teknik kering

1. Teknik basah : Melukis dengan mengencerkan cat minyak terlebih dahulu sebelum di poleskan pada permukaan kanvas. Teknik ini biasanya di pakai untuk melukis secara flat rata tanpa volume misalnya dekoratif, kartun, optic art.

Kelebihan : Pewarnaan pada media besar cepat selesai, warna terlihat cemerlang dan bersih, menghemat penggunaan cat minyak.

Kelemahan : Proses pengering lebih lama, sulit mendapatkan detail gambar

2. Teknik Kering : Melukis tanpa menggunakan minyak cat. Teknik ini sering di gunakan melukis dengan kesan keruangan seperti realisme dan naturalism.

Kelebihan : Mudah mendapatkan detail gambar, Cat lebih cepat kering.

Kelemahan : Mudah mendapatkan detail gambar, tingkat kesulitan lebih tinggi, penggunaan cat minyak lebih boros

Sumber : www.seni-rupa.com diakses hari Selasa tanggal 22 Juni 2010

Menggambar Tumbuhan

Belajar cara menggambar bunga adalah salah satu topik yang paling popular. Halaman ini akan memberikan info umum yang dapat Siswa gunakan untuk membantu siswa serta download link di bagian bawah halaman untuk lebih terfokus belajar.

Siswa menggambar bunga mulai dari tunas, atau pusat kerja bunga dan jalan ke luar ke kelopak dan akhirnya ke batang dan daun. Sangat penting untuk memiliki teknik atau metode yang bisa Siswa ikuti setiap kali Siswa menggambar bunga yang baru karena dari waktu ke waktu Siswa akan menjadi lebih baik dalam teknik ini dan gambar Siswa akan menjadi lebih mudah.

Kadang-kadang bagian tengah bunga dapat disembunyikan dengan daun atau kelopak bunga dan ketika hal ini terjadi itu terserah pada Siswa untuk menggunakan imajinasi Siswa dan referensi gambar untuk menarik keluar seluruh bagian tengah sebelum pindah ke gambar kelopak bunga. Ini membantu untuk melatih pikiran Siswa untuk menarik apa yang Siswa lihat dan juga untuk memikirkan bagaimana bunga dibuat.

Sumber : www.seni-rupa.com diakses hari Selasa tanggal 22 Juni 2010

Menggambar Hewan

Menggambar tutorial tentang topik apa pun selalu jadi permintaan, tetapi belajar cara menggambar binatang tampaknya pencarian yang sangat populer bagi sejumlah besar seniman dari semua kemampuan. mungkin itu keinginan kita untuk menangkap rahmat dan gerakan, atau terhadap lingkungan alam mereka. Bisa juga mungkin Anda akan senang untuk merekam potret keluarga yang sangat dicintai hewan peliharaan.

Menggambar hewan membutuhkan perhatian yang sama dengan detail gambar potret orang. Hewan mempunyai perbedaan sifat dan kepribadian yang harus dihadirkan dalam gambar Anda untuk membuat mereka muncul dipercaya dan realistis. Semakin banyak Anda berlatih, semakin anda akan memahami anatomi dan bentuk. Mari kita mulai dengan mata.
MATA

Aku selalu mulai menggambar dengan mata sebagai subjek saya. Bagi saya, itu di mana semua kepribadian. Ini adalah di mana kehidupan subjek saya muncul, dan jiwa dari kehidupan itu dinyatakan. Meskipun mata manusia membawa banyak karakteristik yang sama dari orang ke orang, hewan juga mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari setiap spesies. Lihatlah sifat mengilap mata. Ketika menggambar mereka, pastikan untuk menempatkan sebuah “catchlight” di mata. Ini adalah refleksi. Apapun jenis gambar Anda, itu selalu penting untuk secara akurat menangkap bentuk pertama sebelum menambahkan warna.

HIDUNG

Hidung dan mulut binatang juga akan bervariasi dari spesies ke spesies. Karena kebutuhan yang berbeda dan hidup dikondisi yang juga berbeda setiap masing masing spesies hewan, hidung dan mulut mereka dirancang untuk membantu keberadaan mereka. Misalnya, hidung dan mulut yang lembut dari kelinci tidak sama dengan Hidung dan mulut kuda.
TELINGA

Telinga binatang Anda dapat merusak karya seni anda. Mereka harus mempunyai bentuk yang tepat dan kedalaman untuk terlihat realistis. Telinga sangalah kompleks. Mereka berlapis-lapis, dan gambar Anda harus menunjukkan detail tersebut. Mempelajari variasi telinga dari berbagai jenis hewan. Beberapa besar dan menggantung ke bawah sementara yang lain nyaris tidak. Beberapa runcing sementara yang lain hampir sempurna lingkaran. Apa pun bentuk dan ukuran mereka, pastikan secara akurat !!

Untuk melayani kepentingan ini dalam cara menggambar binatang, saya telah mengumpulkan serangkaian tutorial yang ditujukan untuk banyak makhluk tertentu, termasuk cara menggambar kuda, sapi, anjing, kucing dan lain sebagainya. Untuk membuatnya bahkan lebih mudah jika Anda baru membuat sketsa, menggambar semua artikel menggunakan hanya beberapa bentuk dasar untuk Anda mulai. Seperti yang dapat anda lihat di dalam file ini, E-Book ini membantu untuk menentukan bagian utama dari masing-masing hewan. Ini akan membantu Anda dengan cepat membuat sketsa garis besar untuk mendapatkan proporsi yang tepat sebelum Anda mencoba detail.

Sumber : www.seni-rupa.com diakses hari Selasa tanggal 22 Juni 2010


Seni Musik Modern

Berbeda dengan musik tradisi, musik non tradisi atau yang sering disebut sebagai musik modern, tidak lahir dari budaya suatu masyarakat tertentu. Musik tersebut dibangun berdasarkan satu aturan komposisi yang jelas, seperti sistem notasi, tangganda, tekstur, serta instrumen yang dikenal masyarakat secara luas dan mudah dipelajari.

Selain itu musik modern bersifat terbuka. Artinya, komposisi dan gaya musik sangat dipengaruhi oleh berbagai pengalaman musikal para musisi dari setiap masa. Dengan demikian, kritik terhadap suatu komposisi tertentu menjadi hal yang biasa dilakukan. Tidak mengherankan, suatu komposisi atau gaya musik modern tertentu menjadi menjadi hilang atau ditinggalkan oleh masyarakat dan diganti dengan gaya musik yang baru.

A. Aliran Musik Modern

Berdasarkan sifat tersebut, para ahli musik mengkategorikan musik modern sebagai musik populer, yaitu musik yang sedang disenangi masyarakat pada kurun waktu tertentu. Contoh jenis musik populer yang berkembang di Indonesia sesuai aliran dasarnya adalah musik jazz, rock, R&B, Country, dangdut, reggae, dan pop.

1. Musik Jazz.

Musik Jazz merupakan jenis musik yang dikembangkan pertama kali oleh orang-orang Afrika - Amerika. Musik ini berakar dari New Orleans, Amerika Serikat, pada akhir abad ke- 19. Musik jazz merupakan pembauran berbagai jenis musik, antara lain blues, ragtime, brass-band, musik tradisional Eropa dan irama-irama asli Afrika. Instrumen utama yang sering digunakan pada musik jazz pada umumnya adalah piano, bass, drum, gitar, saksofon, trombon, dan trompet.

Pada awalnya, jazz merupakan musik dansa perkotaan. Ketika mulai digunakan dalam jazz, gitar pada mulanya berfungsi sebagai pemberi akor dan ritme, dalam arti sebagai pengiring belaka. Baru pada tahun 1930-an gitaris seperti eddi Lang dan Lonnie Johnson mulai memainkan melodi.

Salah satu ciri Jazz adalah permainan improvisasi yang menonjol. Oleh karena itu, para pemain jazz harus memiliki kemampuan improvisasi yang yang baik. Para musisi jazz memiliki kemampuan memainkan tangga nada dan progresi akor pada semua nada dasar.

Salah satu ciri improvisasi jazz adalah pada penggunaan sinkopasi serta tangga nada yang sering bukan dari akor yang sedang dimainkan. Didalam musik jazz, improvisasi yang keluar dari bentuk musik diatonis justru memperkaya harmoni dan menambah keindahan musiknya.

Komposisi musik jazz pada umumnya tidak menggunakan akor-akor Mayor/minor atau dominan 7th yang polos. Melainkan menggunakan akor-akor yang lebih rumit, misal akor 9th, 13th, serta alternasinya. Musisi jazz juga terbiasa menggunakan substitusi akor terhadap berbagai progresi akor baku. Semisal, progresi Cmayor7 – Am7 – Dm7 – G9 yang disubstitusikan dengan Cmayor9 – Bb13 – G#Mayor7 – C#7-9.

Di Indonesia, musik jazz muncul dan populer pada sekitar tahun 1920. Namun, popularitas musik ini menurun seiring dengan munculnya jenis musik lain di Indonesia, seperti musik rock dan pop. Saat ini musik jazz mulai bangkit kembali seiring dengan kemunculan musisi-musisi jazz seperti Indra Lesmana, Idang Rasidi, Ivan Nestorman, Gilang Ramadhan, Syaharani, ermi Kulit, Iga Mawarni, dan sebagainya.

2. Musik Rhythm and Blues (Rn’B)

Musik R&B terdiri atas berbagai jenis musik populer yang saling terkait. Musik rhythm and blues yang lebih dikenal dengan musik R&B memiliki beberapa genre-genre, seperti, jump blues, club blues, black rock n’ roll, soul, funk, disco dan rap.

Musik R&B dibuat dan didukung oleh sebagian besar masyarakat Afrika-Amerika pada awal 1940-an. R&B pertama kali diciptakan oleh Jerry Wexler, yang terkenal dengan Atlantic Recordnya. Istilah R&B menurut Jerry Wexler digunakan sebagai sinonim untuk musik Black Rock And Roll (musik rock n roll yang dimainkan oleh orang kulit hitam).

Harmoni musik R&B berakar dari blues dan boogie-woogie, namun memiliki ritme yang lebihdinamis dan variatif. Piano dan gitar elektrik adalah pengiring yang harus ada. Mengikuti perkembangan zaman, musik R&B telah mendapat pengaruh dari jenis musik lain seperti musik jazz dan rock sehingga berkembang menjadi jenis musik yang berbeda dari komposisi aslinya.

Di Indonesia, musik R&B mulai muncul sekitar tahun 1990-an. Musik ini terus berkembang hingga sekarang. Beberapa musisi Indonesia yang membawakan jenis musik R&B antara lain, Glen Fredly dan Rio Febrian.

3. Musik Pop

Musik ini berkembang di Indonesia sekitar tahun 1960-an dan banyak digemari masyarakat khususnya kaum muda atau remaja. Grup musik pop sering disebut dengan sebutan band yang menggunakan peralatan elektronik atau modern. Instrumen yang wajib ada dalam bentuk grup sederhanannya antara lai, Drum, gitar melodi dan rhythm, piano, dan bass gitar.

Salah satu ciri musik pop adalah penggunaan ritme yang terasa bebas.dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bass. Komposisi melodinya juga mudah dicerna. Biasanya, para musisinya juga menambahkan aksesori musik dan gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan pemahaman bagi para penikmatnya.

Musik pop dibedakan atas musik pop anak-anak dan musik pop dewasa. Musik pop anak umumnya memiliki bentuk yang lebih sederhana dan memiliki syair yang lebih pendek. Selain itu, komposisi musiknya tidak terlalu kompleks dengan rentan nada yang tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Tema syair musik pop anak-anak biasanya berkisar pada hal-dal yang mendidik, seperti mencintai orang tua, Tuhan, Sekolah, dan Tanah Air.

Sebaliknya, musik pop dewasa umumnya lebih kompleks dengan alunan melodinya lebih bebas dengan improvisasinya lebih banyak, namun ringan. Tema-tema syairnya pun lebih bervariasi, dari kehidupan remaja, percintaan, sampai masalah kritik sosial.

Beberapa musisi dan grup band pop indonesia antara lain, Titiek Puspa, Chrisye, Katon Bagaskara, Melly Goeslaw, grup band Peterpan, Ada Band, Kla Project dan sebagainya. Serta dengan artis indonesia antara lain, Kris dayanti, Ari laso, Ruth Sahanaya, dan lain-lain.

4. Musik Rock

Jenis musik ini awalnya di Indonesia mendapat kritik dan cercaan masyarakat, termasuk di Amerika sendiri tempat tumbuhnya musik ini. Namun pada akhirnya dalam perkembangannya, musik rock dapat diterima sebagai musik zaman sekarang (musik modern).

Musik Rock adalah jenis aliran musik yang dipengaruhi dari pola boogie-woogie sebagai kesinambungan blues dan berakar dari musik country. Penemunya adalah Fat Domino. Instrumen musik yang dominan pada musik rock adalah gitar dengan efek distorsi yang keras serta amplifier-nya, bass & gitar elektrik merupakan instrumen yang dipelopori oleh merk Fender pada tahun 1951. Piano dan organ elektrik, synthesizer, dan drum set merupakan instrumen yang turut melengkapinya.

Dalam perkembangannya, musik rock memiliki beberapa aliran atau jenis genre yang diantaranya metal, punk, alternative, grunge. Di Indonesia sendiri musik rock berkembang dengan pesat dan terkenal dari tahun 70-an dengan grupnya antara lain, God Bless, Rawe Rontek, Gang Pegangsaan, dan lain-lain. Perkembangan musik Rock tidak lepas juga dari produksi rekaman Log Zelebour dibawah naungan logiss record-nya. Walau kemudian sempat meredup beberapa waktu, musik ini bangkit kembalai di tahun 200-an. Beberapa musik band rock yang berkembang akhir-akhir di Indonesia antara lain Seuries, Boomerang, Jamrud, Edane, dan sebagainya.

5. Musik Country

Musik ini sering disebut juga Country and Western, yang merupakan salah satu genre besar pada musik populer terutama di negeri Amerika serikat. Jenis musik modern ini bersumber dari musik rakyat (folk song) atau musik tradisional yang berasala dari Appalachia di kawasan pegunungan selatan Amerika Serikat.

Cikal bakal musik ini adalah dari lagu-lagu rakyat yang dibawa nenek moyang mereka para imigran dari kepulauan Inggris. Jauh sebelum ada industri musik maupun media elektronika, para imigran tersebut telah terbiasa menghigbur diri dengan menyanyikan lagu-lagu tersebut lengkap dengan iringan musik dan tariannya. Dengan instrumen banjo (sejenis gitar) yang memiliki peran dan sebagai instrumen iringannya.

Ciri khas Country adalah penggunaan alternasi bass atau bas berganti disela-sela strumming. Bila memainkan akor C misalnya, maka bas C dan G dibunyikan bergantian dengan strumming tetap pada akor C. Improvisasi tangga nada yang digunakan, apabila dengan tangga nada natural, adalah dengan not-not C-D-Dis-E-G-A.

Di Indonesia sendiri, musik Country telah masuk pada sekitar awal tahun 1980-an. Namun popularitas jenis musik ini berkurang seiring dengan berkembangnya musik pop dan rock. Musisi country Indonesia yang terkenal adalah Rahmat Kartolo dan Tantowi Yahya.

6. Musik Reggae

Reggae merupakan irama musik yang berkembang di Jamaika. Reggae mungkin jadi bekas di perasaan lebar ke menunjuk ke sebagian terbesar musik Jamaika, termasuk Ska, rocksteady, dub, dancehall, dan ragga. Barangkali istilah pula berada dalam membeda-bedakan gaya teliti begitu berasal dari akhir 1960-an.

Reggae berdiri di bawah gaya irama yang berkarakter mulut prajurit tunggakan pukulan, dikenal sebagai "skank", bermain oleh irama gitar, dan pemukul drum bass di atas tiga pukulan masing-masing ukuran, dikenal dengan sebutan "sekali mengeluarkan". Karakteristik, ini memukul lambat dari reggae pendahuluan, ska dan rocksteady.

Sumber : http://avreelayu.blogspot.com/2009/05/seni-musik-modern.html diakses hari Selasa tanggal 22 Juni 2010

Keberagaman Seni Musik Tradisional Indonesia

Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.

Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan. Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan semakin ditinggalkanya spirit dari seni tradisi tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik dan gesek

Instrumen Musik Perkusi.

Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah, Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa, talempong, rebana, bedug, jimbe dan lain sebagainya.

Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan berasal dari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali (Gamelan Bali). Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.

Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)

Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai tangga nada diatonis/diatonic yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar untuk membuat kulintang adalah kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan menggunakan stik.

Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bhan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.

Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan. Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di Jawa barat kendang mempunyai peraanan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari, wayang, ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis gendang yang ukuran bervariasai dari yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di jumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.

Instrumen Musik Petik

Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah.

Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa tenggara timur (Timor) kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.

Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga dari daerah Sulawesi Selatan

Instrumen Musik Gesek.

Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebabb terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari tempurung kelapa, rebab jenis ini dapat dijumpai di bali, Jawa dan kalimantan selatan.

Instrumen Musik Tiup

Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu. hampir semua daerah di indonesia dapat dijumpai alat musik ini. Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera Barat, serunai dapat dijumpai di sumatera utara, Kalimantan. Suling Lembang berasal dari daerah Toraja yang mempunyai panjang antara 40-100cm dengan garis tengah 2cm.

Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup yang mempunyai 4-6 lubang nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik tradisi yang menggunakan alat musik seperti ini adalah kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Papua.


Sumber : http://mansawplayer.multiply.com/journal/item/7 diakses hari Selasa tanggal 22 Juni 2010